Membantu Motivasi Belajar Anak
Memberikan motivasi kepada anak sangat bermanfaat untuk membuatnya memiliki dorongan dan semangat belajar tinggi. Begitu pula jika anak telah berada di fase pendidikan Sekolah Dasar (SD). Maka ia memerlukan perhatian yang lebih.
Apabila tidak ada dukungan dari orang tua dan guru, maka motivasi anak dalam belajar akan berkurang. Dengan demikian, sebaiknya orang tua dan para guru dapat konsisten memberikan dorongan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Ada beberapa metode agar anak tidak bosan dan selalu bersemangat dalam belajar, juga mudah dipahami.
Metode Belajar Agar Anak Semangat Belajar
a. Proses Kegiatan Belajar Beraneka Ragam
Para guru perlu menggunakan metode ini dalam proses belajar mengajar di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, maupun Sekolah Menengah Atas. Hal itu supaya anak tidak merasa bosan saat belajar di kelas.
Anak akan cenderung mudah bosan atau jenuh jika setiap pengajaran menggunakan metode yang selalu sama. Saat anak mengalami kejenuhan, maka bakal menurunkan semangat belajarnya. Sehingga akan berdampak pula terhadap prestasi belajarnya di sekolah. Proses kegiatan belajar yang beraneka ragam adalah salah satu hal penting dalam pendidikan.
b. Memancing Anak untuk Aktif Saat Belajar
Sudah menjadi keharusan bagi seorang guru untuk mampu mendorong siswa-siswinya aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Anak perlu dipancing untuk mengemukakan sebuah pendapat, ide, harapan, serta ekspresi diri.
Hal itu juga bermanfaat bagi pertumbuhan mental siswa-siswi untuk menjadi pribadi yang selalu optimis untuk mencapai harapannya. Sehingga sang anak atau siswa-siswi tersebut tidak tumbuh menjadi pribadi yang mudah minder.
c. Siswa Diberikan Penghargaan
Poin berikutnya adalah soal penghargaan. Para guru tentu saja tidak bakal membiarkan siswa-siswinya mencontek tugas temannya di kelas. Selain itu juga tidak akan tega melihat sang murid mengerjakan tugas secara asal jadi.
Maka agar hal-hal tersebut tidak terjadi, guru perlu memberikan penghargaan kepada siswa-siswinya. Penghargaan itu bisa berupa pujian secara personal. Sehingga siswa menjadi lebih percaya diri ketika mengerjakan tugas pelajaran dari sang guru. Contoh lain, hasil tugas mengarang dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dipajang di tembok kelas beberapa hari.
d. Tidak Memberikan Intimidasi Kepada Siswa
Tidak adanya intimidasi atau ancaman dalam proses belajar. Sudah seharusnya seorang guru memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh siswa-siswinya di sekolah. Karena, dengan kenyamanan yang diberikan oleh guru, siswa dengan sendirinya akan menuruti kata-kata sang guru.
Sebaliknya, jika seorang guru melakukan intimidasi kepada siswa, maka anak tersebut akan merasa tidak nyaman dengan kehadiran guru. Sehingga siswa merasa ketakutan saat berada di dalam kelas dan tidak maksimal dalam belajar. Juga mengurangi semangatnya untuk pergi ke sekolah